Pengertian
motivasi konsumen
Motivasi
dalam bahasa inggris disebut motivation
yang berasal dari bahasa latin movere
yang berarti dorongan atau menggerakan (setiadi,2010). Menurut Dirgahunarso
Singgih, motivasi atau upaya untuk memenuhi kebutuhan pada seseorang dapat
dipakai sebagai alat untuk menggairahkan seseorang untuk giat untuk melakukan
kewajiban tanpa harus diperintah atau diawasi (dalam zuhler,2012:76).
Stephen
P. Robbins (2003: 156) menyatakan bahwa motivasi sebagai proses yang
menyebabkan intensitas ( intensity ), arah (direction), dan usaha terus menerus
( persistence) individu menuju pencapaian tujuan.
Menurut
American Encyclopedia, motivasi adalah kecenderungan (suatu sifat yang
merupakan pokok pertentangan) dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan
dan tindakan. Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologi dan emosional yang
hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia (dalam setiadi,2010).
Jadi, secara keseluruhan motivasi dapat diartikan sebagai pemberdaya, penggerak
yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala
upayanya untuk mencapai kepuasan (setiadi,2010).
Perilaku
yang termotivasi diprakarsai pengaktifan kebutuhan atau pengenalan kebutuhan.
Kebutuhan atau motif diartikan ketika ada ketidakcocokan yang memadai antara
keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkan. Karena ketidakcocokan ini
meningkat, hasilnya adalah pengaktifan suatu kondisi penggairahan yang
diacu sebagai dorongan (drive). Semakin kuat dorongan tersebut, maka semakin
besar pula urgensi respon yang dirasakan.
Menurut
Setiadi (2010), konsumen selalu dihadapkan pada persoalan biaya atau
pengorbanan yang akan dikeluarkan dan seberapa penting produk yang dibutuhkan
dan diinginkan. Oleh karena itu, konsumen akan dihadapkan pada persoalan
motivasi atau pendorong. Motivasi konsumen adalah keadaan di dalam
pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan guna mencapai suatu tujuan.
Tujuan
Motivasi Konsumen
Menurut Nugroho J.Setiadi (2010),
motivasi kosumen bertujuan:
A. Meningkatkan
kepuasan.
B. Mempertahankan
loyalitas.
C. Efisiensi
D. Efektivitas.
E. Menciptkan
suatu hubungan yang harmonis antara produsen atau penjual dan pembeli atau
konsumen.
Motivasi konsumen yang
dilakukan oleh produsen sangat erat sekali
berhubungan dengan kepuasan konsumen (consumer statisfaction) untuk
itu perusahaan selalu berusaha untuk
membangun kepuasan konsumen (consumer
statisfaction development ) dengan berbagai cara, diantaranya:
1.
Mengetahui nilai yang didapat oleh
konsumen.
2.
Meningkatkan penawaran dengan 3 cara:
a. Meningkatkan
tata nilai konsumen (perbaikan manfaat dan pelayanan).
b. Menurunkan
biaya non moneter (tenaga kerja dan waktu).
c. Menurunkan
biaya moneter (bahan baku, produksi dan pengiriman).
3.
Meningkatkan harapan dan memenuhi
harapan konsumen.
Asas
asas Motivasi Konsumen
Motivasi mengandung beberapa asas-asas, diantaranya
adalah:
A. Asas
mengikutsertakan, berusaha untuk memberikan kesempatan kepada konsumen untuk
mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan.
B. Asas
komunikasi, maksudnya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin
dicapai cara mengerjakannya, dan kendala yang dihadapi.
C. Asas
pengakuan, maksudnya memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat serta
wajar konsumen atas prestasi yang dicapainya.
D. Asas
wewenang yang didelegasikan, maksudnya adalah memberikan kebebasan konsumen
untuk mengambil keputusan dan berkreativitas sebebas-bebasnya tapi masih ada
aturan yang membatasi.
E. Asas
perhatian timbal balik, adalah memotivasi para konsumen dengan mengemukakan
keinginan atau harapan perusahaan disamping berusaha memenuhi kebutuhan yang
diharapkan konsumen dan produsen.
Jadi
kesimpulannya bahwa asas motivasi yang diterapkan harus dapat meningkatkan produktivitas pembelian dan memberikan
kepuasan kepada konsumen.
Motivasi
dan kebutuhan manusia (konsumen)
Manusia pada dasarnya
mempuyai banyak kebutuhan. Kebutuhan sendiri adalah suatu pembatas antara apa
yang diharapkan dengan apa yang terjadi sebenarnya. Kebutuhan muncul karena
konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang seharusnya
dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan. Adapun faktor-faktor yang mendorong
munculnya kebutuhan tersebut, yaitu:
a. Faktor
Dalam (biologis & fisiologis): seperti rasa lapar dan haus
b. Faktor
Luar (lingkungan): seperti aroma makanan
Abraham Maslow
mengeluarkan teori motivasinya yang terkenal yaitu Maslow’s Hierarchy of Needs.
Dalam teori tersebut, Maslow memberikan lima motivasi utama seseorang melakukan
sesuatu, dalam bentuk hirarki. Hirarki kebutuhan mengikuti teori jamak yakni
seseorang berperilaku, karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam
kebutuhan. Kelima motivasi tersebut adalah:
1. Physiological
Needs, meliputi kebutuhan jasmani, seperti lapar, haus, kebutuhan tempat
tinggal dan kebutuhan istirahat.
2. Safety
Needs, misalnya keamanan dan proteksi.
3. Social
Needs, seperti dihormati, berteman dan rasa memiliki.
4. Esteem
Needs, adalah kepuasan pribadi, pengakuan dan status.
5. Self-Actualization
Needs, yaitu pengembangan pribadi dan realisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar