DEFINISI
SIKAP KONSUMEN
Sikap (attitudes) konsumen adalah
faktor yang berpengaruh dalam keputusan konsumen karena konsep sikap yang
berkaitan dengan konsep kepercayaan (belief) dan perilaku (behavior). Sikap
merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek dalam menyukai suatu
objek atau dapat merupakan kepercayaan konsumen terhadap berbagai manfaat dari
suatu produk. Kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen terhadap suatu
objek, atribut atau manfaatnya dimana kepercayaan bersama sikap dan perilaku
berkaitan dengan atribut produk. Atribut produk sendiri merupakan karakteristik
yang terdapat pada suatu produk.
FUNGSI-FUNGSI
SIKAP KONSUMEN
Daniel Kazt mengusulkan empat
klarifkasi fungsi sikap sebagai berikut:
1.
Fungsi Utilitarian
Fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar imbalan
dan hukuman. Dalam hal ini menjelaskan beberapa sikap konsumen yang berkembang
terhadap suatu produk. Sikap konsumen yang menyenangkan atau mengecewakan
pada produk yang akan menjadi perkembangan sikap. Jika konsumen merasakan obat
sakit kepala mampu menghilangkan rasa sakit dengan cepat, maka konsumen akan
mengembangkan sikap positif pada obat tersebut, dan sebaliknya. Oleh karena
itu, iklan pada suatu produk harus berisi manfaat (utility) yang bisa
diperoleh oleh konsumen.
2.
Fungsi Ekspresi Nilai
Sikap yang dikembangkan oleh konsumen terhadap suatu merek
produk yang didasarkan oleh kemampuan merek produk itu mengekspresikan
nilai-nilai yang ada pada dirinya (self-concept). Ketika konsumen membeli mobil
mewah BMW, maka pusat perhatian yang utama adalah gengsi kelas sosial bukan
manfaat produk itu.
3.
Fungsi Mempertahankan Ego
Sikap yang dikembangkan oleh konsumen cenderung untuk
melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan internal, sehingga
membentuk fungsi mempertahankan ego. Ketika konsumen merasakan bahwa dirinya
kurang maskulin, maka konsumen akan berusaha mencari produk atau merek produk
yang mampu meningkatkan rasa maskulinitasnya misalnya dengan menghisap rokok
atau minuman alkohol. Dengan begitu, akan tantangan dari internal
tersebut terpenuhi.
4.
Fungsi Pengetahuan
Sikap membantu konsumen mengorganisasikan informasi yang
begitu banyak yang setiap hari dipaparkan pada dirinya. Dari seluruh informasi
itu, konsumen memilah-milah informasi yang relevan dan tidak relevan dengan
kebutuhannya. Fungsi pengetahuan juga bisa membantu mengurangi ketidakpastian
dan kebingungan.
Dengan adanya penjelasan diatas,
sikap mempunyai fungsi yang berbeda-beda bergantung pada kondisi yang
melingkupi seseorang. Fungsi yang diperankan akan mempengaruhi evaluasi secara
keseluruhan atas suatu objek. Dan fungsi ini menentukan akan produk yang akan
dipilih dan persepsi yang akan berkembang di konsumen. Oleh karena itu,
usaha-usaha untuk mempengaruhi konsumen melalui iklan perlu diperhatikan sikap
konsumen dari segi fungsi. Konsumen mempunyai sikap yang berbeda-beda
terhadap suatu produk yang sama. Misalnya, produk pasta gigi Pepsodent, untuk
konsumen yang berorientasi pada utilitas maka akan melihat dari manfaat yaitu
memelihara kesehatan gigi. Tetapi ada juga konsumen yang berorientasi pada ego
defensif makan konsumen akan lebih mementingkan kesegaran mulut dan
menghilangkan bau mulut. Jika iklan Pepsodent hanya menampilkan informasi
utilitas, maka konsumen yang mempunyai orientasi ego defensif tidak akan
terpengaruhi. Oleh karena itu, isi iklan harus bisa mempengaruhi dua kelompok
sikap konsumen tersebut. Karena banyak konsumen dalam pembelian produk mungkin
hendak mengisi lebih dari satu orientasi sikap.
KOMPONEN
SIKAP KONSUMEN
Sikap ini terdiri dari tiga komponen
utama, yaitu:
1.
Komponen Kognitif, adalah
pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi pengalaman
langsung dengan obyek sikap dan informasi yang berkaitan dari berbagai sumber.
Pengetahuan ini dan persepsi yang ditimbulkannya biasanya mengambil bentuk
kepercayaan, yaitu bahwa obyek sikap mempunyai berbagai sifat dan perilaku
tertentu akan menimbulkan hasil-hasil tertentu.
2.
Komponen Afektif, merupakan emosi
atau perasaan konsumen mengenai produk atau merk tertentu. Emosi dan perasaan
ini sering dianggap oleh para peneliti konsumen sangat evaluative sifatnya,
yaitu mencakup penilaian seseorang terhadap obyek sikap secara langsung dan
menyeluruh.
3.
.Komponen Konatif, berhubungan
dengan kemungkinan atau kecenderungan bahwa individu akan melakukan tindakan
khusus atau berperilaku dengan cara tertentu terhadap obyek sikap tertentu.
Menurut beberapa penafsiran komponen konatif mungkin mencakup perilaku
sesungguhnya itu sendiri, dalam riset pemasaran dan konsumen komponen ini
sering dianggap sebagai pernyataan maksud konsumen untuk membeli
PERAN
SIKAP DALAM PENGEMBANGAN STRATEGI KONSUMEN
Pengukuran sikap konsumen bagi
pemasaran merupakan hal yang sangat penting. Dengan mengetahui sikap, pemasar
dapat mengidentifikasi segmen manfaat, mengembangkan produk baru dan
memformulasikan serta evaluasi strategi promosional. Sikap konsumen terhadap
suatu produk dapat bervariasi bergantung pada apa yang menjadi orientasi.
Berkenaan dengan sikap, pemasar diharapkan mengidentifikasi segmen konsumen
berdasarkan manfaat produk yang diinginkan oleh konsumen. Pengembangan produk
dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui sikap konsumen.
Mengukur sikap konsumen bisa dilakukan dengan
cara menyebarkan kuisoner kepada kelompok konsumen sasaran yang sebelumnya
telah diidentifikasi. Dengan adanya kuisoner dapat mengukur sikap konsumen,
tetapi tidak hanya berhenti sampai disitu saja, sikap konsumen perlu terus
menerus dipantau agar produk yang dikembangkan benar-benar memenuhi
keinginan konsumen. Sikap konsumen merupakan hal yang sangat penting
dalam pengembangan strategi promosi. Dengan mengikuti apa yang diinginkan
konsumen akan memudahkan bagi pihak promosi untuk membuat iklan yang menarik
perhatian.
HUBUNGAN
ANTARA SIKAP DAN PERILAKU
Menurut James F, Roger D, Blackwell
,Paul W , dan Miniard dalam Saladin (2003 : 19) terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
Pengaruh lingkungan, terdiri dari
budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku
konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat
individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam
lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh
keempat faktor tersebut diatas.
Perbedaan dan pengaruh individu,
terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya
hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal
(interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku.
Kelima faktor tersebut akan
memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
Proses psikologis, terdiri dari
pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor
tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang
turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.
Banyak kajian dilakukan untuk
merumuskan pengertian sikap, prose terbentuknya sikap, maupun proses
perubahannya. Banyak pula penelitian telah dilakukan terhadap sikap untuk
mengetahui efek dan perannya baik sebagai variabel bebas maupun sikap sebagai
variabel tergantung Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk bahwa produk
tersebut memiliki atribut adalah akibat dari pengetahuan konsumen.
MEMPREDIKSI
PERILAKU DENGAN SIKAP
Terdapat enam faktor yang
mempengaruhi kemampuan sikap dalam memprediksi perilaku, antara lain:
A.Tingkat Keterlibatan Konsumen
B.Pengukuran sikap
C.Pengaruh orang lain
DFaktor situasional
E.Pengaruh merek lain
F.Kekuatan sikap
MODEL
PERUBAHAN KEPERCAYAAN,SIKAP DAN PERILAKU
Setelah mempelajari hal diatas maka
selanjutnya pemasar harus dapat mengetahui model perubahan kepercayaan,sikap
dan perilaku,dimana dalam model ini Proses perubahan di mulai dengan pesan
/komunikasi dengan maksud membujuk.
Pemprosesan informasi pesan kemudian
terjadi. Pada titik ini ,proses perubahan terjadi melalui jalur yang berbeda
yaitu :
1.
Jalur pengambilan keputusan(dapat di
pelajari dengan a.proses Perubahan Sikap Berdasarkan Elaboration Likelihood Model,b.Model
Multiatributdan c .Model Reasoned Action atau Model Behavioral
Intentions.)
2.
Jalur eksperiental(dapat dipelajari
dengan.A.Balance Theory,Bmempengaruhi sikap dengan teori pertimbangan sosial.)
3.
Jalur Pengaruh perilaku(dapat di
pelajari dengan A.Mempelajari pengaruh Behaviorial).
Selain 3 hal diatas pemasar juga
dapat mengubah sikap setelah pembelian dengan mempelajari Dissonance
Theory,Atributtion theory dan Passive learning.Selain itu ada 4 tipe menurut
Assael(1992) di dalam menguatkan dan mengubah sikap :
1.
Menguatkan sikap positive diantara
pengguna dan merek yang telah ada,perusahaan dapat menggunakan iklan
untuk menjaga siapa positive pengguna terhadapa merek yang di jual.
2.
.Menarik pengguna baru dengan
menggunakan merek yang sudah ada dengan menekankan manfaat positive dari merek
tersebut.
3.
Memposisikan produk baru kepada
pengguna yang telah ada.
4.
Memposisikan produk baru kepada
pengguna baru dan pasar yang baru muncul.
Hal diatas merupakan hal-hal yang
dapat di perhatikan di dalam sikap dan alasan terkhir adalah mengapa perusahaan
perlu mengubah Sikap Konsumen alasannya sebagai berikut :
1.
Perusahaan ingin memunculkan segmen
baru,dengan memunculkan segmen baru maka perusahaan dapat menambah income dari
pengguna yang sudah ada maupun pengguna yang baru karena membutuhkan segmen
tersebut.
2.
.Menghadang kecenderungan Negative
Demand. Perusahaan harus menghadang atau mencegah negative demand dalam
perubahan sikap konsumen yaitu agar tidak terjadi penurunan permintaan produk.
3.
Memperluas lini Produk. Perusahaan
berusaha mengubah sikap konsumen untuk menyesuaikan dengan lini produk yang
baru.
4.
Untuk membangun keunggulan
Kompetitif. Agar perusahaan memiliki position yang positive di mata konsumen.