- DEFINISI INDIVIDU DAN KELUARGA
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi.
Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang
paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai
keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas
yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri.
Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh
kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran,
dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya,1978 ).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).
- KELOMPOK REFERENSI
Kelompok Referensi (Reference Group) atau Kelompok Rujukan atau Kelompok Acuan
merupakan sekelompok orang yang dianggap memiliki pengaruh evaluasi, aspirasi,
bahkan perilaku terhadap orang lain secara langsung ataupun tidak langsung, dan
dianggap sebagai pembandingan bagi seseorang dalam membentuk nilai dan sikap
umum/khusus atau pedoman khusus bagi perilaku .
Kelompok referensi memberikan standar (norma atau nilai) yang dapat menjadi
perspektif penentu mengenai bagaimana seseorang berfikir atau berperilaku, dan
kelompok ini berguna sebagai referensi seseorang dalam pengambilan keputusan.
- KELOMPOK REFERENSI DALAM PASAR
Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering
dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku. Anggota kelompok
referensi sering menjadi penyebar pengaruh dalam hal selera. Oleh karena itu
konsumen selalu mengawasi kelompok tersebut baik prilaku fisik maupun
mentalnya.
Kelompok referensi (yang paling berpengaruh terhadap konsumen) mempengaruhi
orang lain melalui norma, informasi dan kebutuhan nilai ekspresif konsumen.
Berikut ini penjelasan dari macam-macam pengaruh tersebut:
- Pengaruh Normatif
Ketika
seorang individu memenuhi harapan kelompok untuk mendapatkan hadiah langsung
atau menghindari hukuman
- Pengaruh Informasi
Perilaku
dan pendapat kelompok referensi digunakan sebagai berguna potongan informasi
yang berpotensi
- Pengaruh Ekspresi Nilai
Ketika
seorang individu kelompok menggunakan norma dan nilai-nilai dianggap sebagai
panduan bagi sikap mereka sendiri atau nilai-nilai
- KELUARGA DAN STUDI PERILAKU
KONSUMEN
Studi tentang keputusan keluarga sebagai konsumen kurang lazim dibandingkan
studi tentang individu sebagai konsumen. Alasan untuk pengabaian dalam studi
pembelian keluarga adalah kesulitan dalam mempelajari tentang keluarga sebagai
organisasi. Survey dan metodologi penelitian pemasaran lain lebih mudah
dijalankan untuk individu daripada untuk keluarga.
Haverty
mengidentifikasikan variabel utama yang terlibat didalam analisis seperti ini :
1. Fungsi Produksi Rumah Tangga
- Stok (Sumber
Daya) Rumah Tangga
- Variabel Eksogen atau
yang Ditetapkan Sebelumnya
Walaupun rumah tangga dan keluarga kadang digunakan secara dapat dipertukarkan
sewaktu menganalisis bagaimana keputusan pembelian diambil, adalah penting
untuk membedakan antara kedua ini sewaktu memeriksa data. Rumah tangga menjadi
unit yang analisis yang lebih penting bagi pemasar karena pertumuhan yang pesat
di dalam keluarga trdisional dan rumah tangga nonkeluarga. Di antara rumah
tangga nonkeluarga,mayoritas besar terdiri dari orang-orang yang hidup sendiri.
Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah
penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis perilaku konsumen. Pentingnya
keluarga timbul karena dua alasan :
- BANYAK PRODUK YANG DIBELI OLEH
KONSUMEN GANDA YANG BERTINDAK SEBAGAI UNIT KELUARGA.
Rumah
adalah contoh produk yang dibeli oleh kedua pasangan, mungkin dengan melibatkan
anak, kakek-nenek, atau anggota lain dari keluarga besar. Mobil biasanya dibeli
oleh keluarga, dengan kedua pasangan dan kerap anak remaja mereka terlibat
dalam berbagai tahap keputusan. Bentuk favorit dari kegiatan waktu senggang
bagi banyak keluarga adalah berkunjung ke pusat perbelanjaan setempat.
Kunjungan tersebut kerap melibatkan banyak anggota keluarga yang membeli
berbagai barang rumah tangga, busana, dan bahan makanan.
- KETIKA PEMBELIAN DIBUAT OLEH
INDIVIDU, KEPUTUSAN PEMBELIAN INDIVIDU BERSANGKUTAN MUNGKIN SANGAT
DIPENGARUHI OLEH ANGGOTA LAIN. DALAM KELUARGANYA.
Orang yang bertanggung jawab untuk pembelian dan persiapan makanan keluarga
mungkin bertindak sebagai individu di pasar swalayan, tetapi dipengaruhi oleh
preferensi dan kekuasaan anggota lain dalam keluarga. Konsumen tersebut mungkin
menyukai makanan dan kegiatan waktu senggang yang sama, dan mengemudikan merek
mobil yang sama dengan anggota yang lain dalam keluarga. Pengaruh keluarga
dalam keputusan konsumen tersebut benar-benar meresap.
- Penentu Keputusan Pembelian
Pada Suatu Keluarga
Keluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan
rumah tangga karena jumlah yang lebih banyak dari individu yang bekerja di
dalam keluarga. Untuk keluarga maupun rumah tangga, keempat variabel structural
yang paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang demikian paling menarik
bagi pemasar adalah usia kepala rumah tangga atau keluarga, ststus perkawinan,
kehadiran anak, dan ststus pekerjaan.
Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah organisasi yang
terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan
individu yang hidup sendiri. Fungsi yang paling jelas bahwa dua oramg dapat
mencapai lebih baik daripada satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun
analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus
mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan
struktur permintaan akan pakaian, makana, perbot, rumah, perawatan kesehatan,
pendidikan dan produk.lain. anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya
permintaan akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang
dewasa, dan banyak barang yang bebas pilih.
Tipe – Tipe Perilaku Pembelian Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen
dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan
pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai
berikut :
- Budget Allocation
(Pengalokasian budget)
Pilihan
konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan
atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan
uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.
- Product Purchase or Not
(Membeli produk atau tidak)
Perilaku
pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan
dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.
- Store Patronage (Pemilihan
tempat untuk mendapatkan produk)
Perilaku
pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana
konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya,
apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam
melakukan proses pembelian.
- Brand and Style Decision
(Keputusan atas merek dan gaya)
Pilihan
konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya
ingin dibeli.
- FAMILY LIFE CYCLE ( FLC )
Konsep family life cycle merupakan alat untuk menggambarkan serangkaian tahap
perkembangan kebanyakan keluarga. Untuk menggambarkan realitas berbagai macam
tatanan keluarga dan gaya hidup sekaranag maka konsep family life cycle dapat
dibagi dua :
- Skema Family Life Cycle
Tradisional
Tahap
1, masa lajang, orang muda lajang hidup terpisah dari orang tua.
Tahap
2, pasangan yang berbulan madu.
Tahap
3, orang tua, mempunyai satu anak dan tinggal serumah.
Tahap
4, pasca orang tua, suami istri yang sudah tua, anak-anak tidak tinggal
serumah.
Tahap
5, disolusi, seorang suami atau istri yang masih hidup.
- Tahap-tahap Family Life Cycle
Alternatif
- Rumah tangga keluarga terdiri
dari, pasangan yang tidak punya anak, pasangan yang terlambat menikah,
orang tua tunggal dan keluarga diperluas.
- Rumah tangga bukan keluarga
yaitu pasangan tidak menikah, pasangan bercerai tanpa anak, orang lajang,
dan janda atau duda yang sudah tua.
- Perubahan Struktur Keluarga dan
Rumah Tangga
Memahami perubahan struktur keluarga dan pengaruhnya terhadap pengambilan
keputusan sebagai konsumen. Keputusan membeli dalam keluarga di pengaruhi oleh
keadaan sudah menikah atau belum, ukuran jumlah anggota keluarga, hal tersebut
mempengaruhi jumlah belanjaan yang akan dibeli maupun budget yang akan di
siapkan untuk mengambil keputusan dalam hal membeli suatu barang. Banyak dari
mereka benar-benar menghitung jumlah pengeluaran mereka sesuai dengan keadaan
yang mereka hadapi dalam keluarga mereka sehari-hari, mana yang sekiranya
menjadi keputusan yang utama mana yang belum menjadi prioritas saat itu.
- Metode riset untuk mengetahui
pengambil keputusan oleh keluarga
Pemberian kuesioner kepada seluruh keluarga membutuhkan akses ke semua anggota
pada waktu yang lebih kurang sama, dengan menggunakan bahasa yang mempunyai
makna sama bagi semua anggota keluarga, dan menafsirkan hasil ketika anggota
dari keluarga yang sama melaporkan opini yang bertentangan mengenai apa yang
dibeli oleh keluarga atau pengaruh relative dalam keputusan tersebut.
Metodologi yang digunakan untuk meneliti studi tentang keputusan keluaraga
hampir sama dengan penelitian yang lain. Seperti dibawah ini :
- Kerangka Proses-Keputusan.
- Kategori Struktur-Peran.
- Bias Pewawancara.
- Seleksi Responden.
Sumber